Kamis, 29 April 2010

EKOSISTEM

PENDAHULUAN

Alam sebagai tempat tinggal makhluk hidup selalu mengalami perubahan. Siang berganti malam, musim hujan berganti musim kemarau. Perubahan keadaan alam ini tentu berpengaruh pada makhluk hidup di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan keadaan sebuah sungai kecil. Saat musim penghujan, sungai digenangi air, kita juga dapat menemukan beragam jenis hewan, misalnya ikan, katak, dan ular. Namun, saat musim kemarau dan sungai menjadi kering, kita tidak dapat menemukan hewan-hewan tersebut.
Nah dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa keadaan alam atau lingkungan ternyata mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Hubungan saling membentuk suatu system yang disebut ekosistem.



PERMASALAHAN

Tanah, air, udara, hewan, tumbuhan, manusia dan beragam komponen lingkungan saling berhubungan membentuk suatu system kehidupan yang harmonis. Antara satu komponen dengan komponen lainnya terikat dalam sebuah hubungan timbale balik yang saling berhubungan.
Mengapa keberadaan makhluk hidup dapat dipengaruhi lingkungan di sekitarnya? Bagaimana bentuk-bentuk hubungan antarkomponen lingkungan? Apa yang terjadi jika terjadi gangguan dalam hubungan antarkomponen lingkungan tersebut? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat kita jumpai dalam pembahasan berikut ini.



Ekosistem dan Ekologi

Semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk dapat bertahan hidup. Manusia mendapatkan makanannya dari hewan atau tumbuhan. Hewan mendapat makanannya dari tumbuhan atau hewan lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa manusia dan hewan sangat tergantung pada tumbuhan untuk mendapatkan makanan. Sementara itu, tumbuhan merupakan makhluk hidup autrotof yang dapat membuat makanannya sendiri. Walaupun demikian, tumbuhan juga memerlukan air, karbon dioksida, dan sinar matahari dari lingkungan untuk dapat membuat makanan.(Miah2009,2,U9)

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Selain berinteraksii dengan makhluk hidup lain, makhluk hidup juga berinteraksi dengan lingkungannya. Suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai spesies makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (materi dan energi), memiliki komponen dan menjalankan fungsi/ proses tertentu yang saling berkaitan dan bergantung satu dengan yang lainnya disebut ekosistem. Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya mulai dari tingat individu sampai pada tingkat biosfer.(Miah2009,2,D12)



SATUAN-SATUAN MAKHLUK HIDUP

Di alam makhluk hidup dapat hidup sendiri (soliter) maupun berkelompok. Hal tersebut menunjukkan adanya satuan-satuan makhluk hidup di dalam ekosistem. Contoh satuan-satuan makhluk hidup adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.(Miah,2009,3,D4)



KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM

Ekosistem terdiri atas dua macam komponen yaitu makhluk hidup dan lingkungan. Makhluk hidup dikenal sebagai komponen biotic, sementara lingkungan yang merupakan makhluk tak hidup dikenal sebagai komponen abiotik.(Miah2009,6,D7)



HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN TERSEBUT MENGAKIBATKAN BERBAGAI PERISTIWA, ANTARA LAIN:

1) Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan Proses makan dan memakan dalam suatu ekosistem. (Kurn2009,46,U8)

(Miah2009,26,U1)


2)Aliran Energi
Aliran enargi merupakan rangkaian urutan pemindahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain. (Miah2009,17,U14)

(Miah2009,30,D8)

3)Piramida Makanan
Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II dan seterusnya.

(Miah2009,17,U6)



INTERAKSI-INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

Di dalam sebuah ekosistem, terdapat komponen biotic dan abiotik yang berinteraksi dan saling mempengaruhi. Komponen biotic terdiri atas beragam makhluk hidup (individu) yang membentuk sebuah pola interaksi tertentu. Interaksi antar komponen biotic dalam ekosistem adalah simbiosis, alelopati, kompetisi, predasi.(Miah2009,20,U2)

1.Simbiosis
Bentuk-bentuk interaksi atau hubungan langsung antar individu dalam ekosistem. Menurut sifatnya, simbiosis dapat dibagi menjadi empat, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, simbiosis parasitisme, simbiosis amensalime.(Miah2009,20,U12)

2.Alelopati
Alelopati merupakan salah satu bentuk interaksi antar populasi yang bersifat merugikan salah satu pihak.(Miah2009,22,D9)

3.Kompetisi
Kompetisi terjadi karena adanya persamaan kebutuhan antara beberapa individu atau populasi.(Miah2009,22,U8)



MANUSIA DAN KESEIMBANGAN EKOSISTEM

A.EKOSISTEM YANG SEIMBANG
Sebuah ekosistem merupakan kesatuan hubungan antara komponen biotic dan abiotik dalam suatu habitat. Ekosistem yang seimbang memiliki kemampuan homeostasis yang tinggi, sehingga mampu menjaga keseimbangannya dari beragam pengaruh luar.
Ekosistem yang seimbang memiliki jumlah spesies, keanekaragaman spesies, dan ukuran populasi setiap jenis yang relative konstan setiap tahunnya.(Miah2009,64,U7)
Contoh, setiap kenaikan tikus selalu diikuti kenaikan ular. Sebaliknya, penurunan tikus menyebabkan penurunan ular. Dengan demikian antar komponen ekosistem terjadi mekanisme pengaturan. Dengan mekanisme ini suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Ekosistem yang seimbang keberadaannya dapat berkesinambungan. perubahan yang terjadi pada salah satu komponen dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem. (Kurn2009,59,D4)


Hubungan antara manusia dengan ekosistem :

1.Manusia sebagai Konsumen
Manusia merupakan makhluk hidup heterotrof yang tidak mampu mensintesis makanannya sendiri. Manusia dapat berkedudukan sebagai konsumen primer maupun sekunder. Manusia dapat memperoleh makanan dari tumbuhan secara langsung, maupun dari konsumen primer.(Miah2009,69,U5)

2.Hubungan antara Aktifitas Manusia dengan Ekosistem
Pemanfaatan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tentu dapat mengubah kondisi dan keseimbangan alam. Manusia dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya untuk tetap menjaga kelestarian alam, akan tetapi manusia cenderung terus mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memikirkan kelestariannya. Akibatnya, sumber daya alam cepat habis dan ekosistem menjadi rusak.(Miah2009,69,D15)
Makhluk hidup dan keanekaragamannya memang anugerah Tuhan untuk kita manfaatkan. akan tetapi sebaiknya pemanfaatannya harus secara bijaksana. harus ada usaha pelestarian untuk menghindari kepunahan. (Kurn2009,71,U3)



KESIMPULAN

Setiap mahkluk hidup tidak dapat hidup sendiri.setiap makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, terjadi saling ketergantungan antarmakhluk hidupn dengan lingkungannya. Binatang memakan tumbuhan atau binatang lain. Sebaliknya, perkembangan beberapa spesies tumbuhan juga sangat bergantung pada bantuan binatang. Beberapa spesies binatang dapat memebantu penyerbukan dan pnyebaran biji-biji tumbuhan. Kelangsungan hidup tumbuhan pun akan terus terjaga.
Hubungan saling ketergantungan antarmakhluk hidup dengan lingkungannya ini akan membentuk sebuah system yang disebut ekosistem. Di lingkungan alamiah, binatang, tumbuhan, dan seluruh alam hidup berdampingan serta saling menjaga. Kehidupanpun berjalan harmonis hingga terciptalah keseimbangan ekosistem. Namun, keseimbangan ekosistem ini mulai terganggu. Aktivitas manusia mulai mengganggu dan merusak alam. Manusia mengeksploitasi alam tanpa batas. Manusia membabat dan membakar hutan untuk lahan pertanian dan pemukiman. Manusia bangun industry yang mencemari air, tanah, dan udara. Hari demi hari kondisi lingkungan kita semakin memprihatinkan.
Ekosistem merupakan hubungan ketergantungan yang terjadi di ala mini. Antara makhluk satu dengan yang lain dan dengan lingkungan saling berkaitan. Gangguan pada salah satu komponen dapat mempengaruhi kelangsungan ekosistem. Oleh karena itu, marilah bersama-sama kita lestarikan ekosistem-ekosistem di lingkungan kita. Hal ini sangat berguna untuk masa depan kita.



DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati, Santi, 2009, EKOSISTEM, Klaten : PT Intan Pariwara.
Miah, Mazrikhatul, 2009, MENGENAL EKOSISTEM, Yogyakarta : PT Pustaka Insan Madani.